Allah Tidak Membebani SeSEORANG MeLainkan Sesuai Dengan Kesanggupannya(Al-Baqarah:286)

Rabu, 16 Januari 2013

Ini TUGas Biokimia


Tugas Akhir Biokimia
20111113019
 struktur kimia glukosa dan fruktosa

AWASS WASPADA ….!!!!! 

TERNYATA FRUKTOSA LEBIH BERBAHAYA DARI GLUKOSA
Ada banyak jenis gula, meskipun semuanya memiliki rasa manis. Jenis utamanya adalah fruktosa, laktosa, sukrosa, dan glukosa. Buah dan madu mengandung fruktosa, sedangkan susu memiliki laktosa. Glukosa adalah gula pati, yang juga dikenal sebagai gula darah. Gula pasir, gula meja atau gula putih (selanjutnya kita sebut gula) yang biasa kita tambahkan dalam makanan dan minuman adalah sukrosa murni, yang merupakan gabungan dua gula lain yang lebih sederhana: fruktosa dan glukosa. Bila Anda mencampurkan gula ke dalam minuman yang asam, misalnya jus lemon, maka sukrosa akan terurai menjadi dua komponen ini.

Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi sedangkan Fruktosa (bahasa Inggris: fructose, levulose), atau gula buah, adalah monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan dan merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa, yang bisa langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan atau dalam property kimia Fruktosa adalah polihidroksiketon dengan 6 atom karbon. Fruktosa merupakan isomer dari glukosa; keduanya memiliki rumus molekul yang sama (C6H12O6) namun memiliki struktur yang berbeda.

Fruktosa(HFCS) ditemukan pada tanaman, terutama pada madu, pohon buah, bunga, beri dan sayuran. Di tanaman, fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan/atau sebagai komponen dari sukrosa. Fruktosa digunakan untuk pemanis beberapa makanan. Fruktosa dianggap sebagai “pemanis nutritif” karena memiliki kalori 4 kalori per gram. Sehingga fruktosa berefek lebih buruk daripada glukosa. Bahan ini berkontribusi lebih banyak daripada glukosa terutama dalam peningkatan berat badan dengan cara mengurangi pembakaran lemak dan tingkat metabolisme.

Fruktosa, pemanis yang berasal dari jagung, dapat menyebabkan pertumbuhan berbahaya dari sel-sel lemak di sekitar organ vital dan dapat memicu tahap awal diabetes dan penyakit jantung. Jenis gula ini semakin banyak digunakan sebagai pengganti gula yang lebih mahal seperti dalam yoghurt, kue, salad dan sereal. Bahkan beberapa minuman rasa buah yang katanya menyehatkan ternyata mengandung fruktosa. Fruktosa bisa melewati proses pencernaan yang memecah gula, sehingga ketika sampai dalam hati komposisi fruktosa tetap utuh. Hal ini akan menyebabkan berbagai reaksi abnormal, termasuk gangguan terhadap mekanisme tubuh yang menginstruksikan organ tubuh apakah membakar atau menyimpan lemak.

Menurut Kimber Stanhope, seorang ahli biologi molekular yang memimpin penelitian, ini adalah bukti pertama bahwa fruktosa menyebabkan diabetes dan penyakit jantung. Fruktosa alami terdapat sekitar 5% -10% dari berat semua jenis buah. Penggunaannya dalam makanan olahan berasal dari sebuah penemuan pada 1971 yang disintesis dari 55% fruktosa dan 45% glukosa dari jagung, membuat bahan lebih murah dan enam kali lebih manis dari pada gulatebu.

          Sirup tinggi fruktosa dari jagung, atau sirup glukosa-fruktosa, terdaftar sebagai bahan dalam banyak produk makanan dan minuman, meskipun hampir tidak mungkin bagi konsumen untuk mengetahui jumlah dan rasio fruktosa yang digunakan. Namun juru bicara
Food and Drink Federation, sebuah grup perdagangan industri Inggris, menyangkal dan berkata: "Tidak masuk akal untuk menyorot satu bahan sebagai penyebab obesitas.

Dua peneliti UCLA (University of California, Los Angeles) menemukan bahwa diet tinggi fruktosa dapat memperlambat kemampuan belajar dan memori otak. Mereka juga mendapati asam lemak omega-3 dapat mengurangi efek negatif tersebut.“Temuan kami menunjukkan bahwa apa yang Anda makan memengaruhi daya pikir Anda,” kata Fernando Gomez-Pinilla, seorang profesor bedah saraf di UCLA School of Medicine dan profesor biologi dan fisiologi integratif di UCLA College of Letters and Science. “Mengonsumsi diet tinggi fruktosa dalam jangka panjang mengurangi kemampuan otak Anda untuk belajar dan mengingat informasi.

Studi pada tikus
Gomez-Pinilla dan rekannya Rahul Agrawal meneliti dua kelompok tikus. Kelompok pertama mengonsumsi larutan fruktosa sebagai air minum selama enam minggu. Kelompok kedua selain menerima larutan fruktosa juga mendapatkan asam lemak omega-3 dalam bentuk minyak biji rami dan docosahexaenoic acid (DHA), yang melindungi terhadap kerusakan sel-sel sinaptik otak yang terlibat dalam proses mengingat dan belajar.

DHA sangat penting untuk fungsi sel-sel sinaptik yang mengirimkan sinyal satu sama lain,” kata Gomez-Pinilla. “Mekanisme itulah yang memungkinkan belajar dan mengingat. Tubuh kita tidak dapat menghasilkan DHA yang cukup, sehingga harus dilengkapi melalui makanan.”
Tikus-tikus tersebut diberi makan diet standar dan dilatih di sebuah labirin dua kali sehari selama lima hari sebelum memulai diet eksperimental. Tim UCLA menguji seberapa baik kemampuan tikus melalui labirin, yang memiliki banyak lubang tetapi hanya satu pintu keluar.

Para ilmuwan menempatkan marka visual di dalam labirin untuk membantu tikus-tikus mempelajari dan mengingat jalan.
Enam minggu kemudian, para peneliti menguji kemampuan tikus untuk mengingat rute dan keluar dari labirin. Mereka mendapati hasil yang mengejutkan. “Tikus-tikus di kelompok kedua keluar dari labirin lebih cepat daripada tikus-tikus yang tidak menerima asam lemak omega-3,” kata Gomez-Pinilla. “Hewan-hewan yang tidak diberi DHA lebih lambat, dan otak mereka menunjukkan penurunan aktivitas sinaptik. Sel-sel otak mereka mengalami kesulitan mengirimkan sinyal satu sama lain sehingga mengganggu kemampuan tikus untuk berpikir jernih dan mengingat rute yang telah mereka pelajari enam bulan sebelumnya. ”

Penurunan kemampuan insulin
Tikus yang kekurangan DHA mengembangkan tanda-tanda resistensi terhadap insulin, hormon yang mengontrol gula darah dan mengatur fungsi sinaptik di otak. Penelitian lebih dekat pada jaringan otak tikus menunjukkan bahwa insulin telah kehilangan banyak kemampuannya untuk memengaruhi sel-sel otak.“Karena insulin dapat menembus hambatan darah otak, hormon tersebut mungkin telah mengirimkan sinyal ke neuron-neuron untuk memicu reaksi yang mengganggu belajar dan menyebabkan kehilangan memori,” kata Gomez-Pinilla.

            Ia menduga bahwa fruktosa adalah penyebab disfungsi otak pada tikus yang kekurangan DHA. Makan terlalu banyak fruktosa bisa menghambat kemampuan insulin untuk mengatur sel-sel dalam menggunakan dan menyimpan gula untuk energi yang dibutuhkan dalam memproses pikiran dan emosi.“Insulin di tubuh sangat penting untuk mengendalikan gula darah, tetapi mungkin memiliki peran yang berbeda di otak, di mana insulin tampaknya mengganggu mengingat dan belajar,” katanya. “Studi kami menunjukkan bahwa diet tinggi fruktosa merusak otak maupun tubuh. Hal ini merupakan temuan baru. ”
The American Heart Association memiliki pedoman khusus untuk membatasi tambahan gula, yaitu :
- Wanita : tidak lebih dari 100 kalori per hari (sekitar enam sendok teh gula)
- Pria : tidak lebih dari 150 kalori per hari (sekitar sembilan sendok teh gula).

Tips untuk mengurangi gula tambahan dalam diet anda :
v  Batasi asupan soda.
v  Batasi permen yang mendaung gula tinggi.
v  Batasi non-bergizi, manis dan es sereal.
v  Periksa untuk melihat bahwa buah kaleng Anda dikemas dalam air atau jus alami, bukan sirup.
v  Perhatikan bumbu-bumbu seperti kecap, saus BBQ, dan saus salad.
v  Periksa isi produk yogurt dan susu terhadap tambahan gula.
v  Hindari makanan cepat saji (biasanya tinggi di HFCS).
v  Memiliki buah segar sebagai sumber manis.
v  Snack pada sayuran.
v  Carilah 100 label persen organik, maka itu bebas HFCS.
v  disarankan mengonsumsi makanan yang kaya asam lemak omega-3, seperti salmon dan biji rami, atau mengambil kapsul DHA satu gram sehari.
“Temuan menunjukkan bahwa mengonsumsi DHA secara teratur melindungi otak terhadap efek berbahaya fruktosa,” kata Gomez-Pinilla.

Dikutip dari
Handout dari dosen biokimia bapak Suwasis Hadi dan  Bapak Wiwi Wikanta

*)         :   Tugas Mata Kuliah Biokimia (Dosen Pengampu :R.Suwasis Hadi)
**)       : Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya       
(Semester 3)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar