Allah Tidak Membebani SeSEORANG MeLainkan Sesuai Dengan Kesanggupannya(Al-Baqarah:286)

Minggu, 07 Mei 2017

SOAL UTS KAPITA SELEKTA HEWAN

Soal: 

1. Jelaskan faktor-faktor patogenesitas apa saja yang dimiliki cacing filaria (penyebab kaki gajah) sehingga mampu bertahan hidup melawan system kekebalan tubuh inangnya (manusia)! Jelaskan juga mengapa cacing ini menyukai limfe dan kelenjarnya!
2. Jelaskan bagaimana patogenesitas mengapa Leptospira tidak dapat atau sulit diinaktifkan oleh sistem imun hospesnya! 
3. Jelaskan mekanisme aksi hormon kortisol pada sel targetnya! 
4. Jelaskan pada kondisi bagaimana GABA dikeluarkan dari presinap? Jelaskan juga bagaimana prosesnya sehingga GABA beraktivitas pada post sinap! 
5. Jelaskan mengapa pada multiple sclerosis, sel imun hanya menyerang myelin! 
6. Jelaskan konsep terjadinya plaques dan neurofibrillary tangles pada penderita alzheimer’s 
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep klasifikasi hewan! Jelaskan keuntungan dan kerugian dari marka-marka yang dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi hewan! 


 JAWABAN 

1. Faktor-faktor patogenitas yang dimiliki cacing filaria adalah keadaan cacing filaria yang masuk kedalam tubuh dalam kedaan larva aktif yang mana dia siap untuk menginfeksi. Cacing dewasa hidup, respon inflamasi akibat matinya cacing dewasa, infeksi sekunder akibat bakter dan mikrofilaria masuk dalam keaadaan siap menginfeksi hospes. Getah bening mengandung cairan limfa yang berwarna kekuning-kuningan, dan mengandung plasma protein, limfosit, keping darah, fibrinogen, lemak, dan sedikit oksigen, tanpa sel darah merah dan karbon dioksida. 

2. Leptospira memiliki struktur membran ganda yang khas pada membran sitoplasma dan dinding sel peptidoglikan, memiliki struktur kimia dan biologi yang mirip dengan bakteri gram-negatif, peptidoglikan dari dinding sel leptospira interogans dapat menginduksi sekresi TNF-α dari monosit, LPS menginduksi sekresi sitokinin. Adapun sitokinin yang diproduksi adalah IL-1, IL-6, IL-8, TNF- α yang merupakan salah satu sinyal molekuler yang ikut berperan pada respon imun karena LPS merupakan antigen utama dari leptospira. 

3. Mekanisme aksi hormon kortisol yaitu : Hormon masuk ke dalam sel melalui membran sel, hormon berikatan dengan reseptor protein di dalam sitoplasma, kompleks hormon-reseptor kemudian berinteraksi dengna urutan DNA pengatur spesifik, yang disebut elemen respons glukokortikoid, untuk membangkitkan atau menekan transkripsi gen dan glukokortikoid akan meningkatkan atau menurunkan transkripsi banyak gen untuk mempengaruhi sintesis mRNA utnuk protein yang memperantarai berbagai pengaruh fisiologis. 

4. Otak mengalami ketegangan saraf dan stres, sehingga surplus norepinefrin otak memproduksi neurotransmitter, salah satunya adalah GABA. Mekanisme dari dilepaskannya neurotransmitter GABA yaitu adanya titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain yang disebut sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam sinapsis ada struktur kelompok membran kecil berisi neurotransmitter (vesikula sinapsis). Bila impuls sampai di ujung neuron, vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan nerotransmitter. Sekali dilepaskan GABA berdifusi menyebarangi celah sinaps lalu GABA akan menduduki binding side dan GABA akan terkait dan memperantai ion CL- untuk masuk dan menyebabkan efek post sinaps. 

5. Ketika virus masuk kedalam tubuh, maka tubuh akan membentuk antibodi untuk melawan virus yang masuk. Virus yang masuk kedalam tubuh memiliki struktur yang sama seperti myelin saraf sehingga anti bodi menyerang serabut myelin saraf yang strukturnya mirip dengan anti gen virus. Adanya gangguan metabolisme, gangguan metabolisme ini dapat menjadi faktor penyebab MS karena metabolisme akan mempengaruhi proses pembentukan antigen dan antibodi dalam tubuh, faktor lingkungan dan perubahan genetik 

6. Munculnya karena adanya gumpulan protein fibrosa ekstrasel yang disebut beta-Amyloid yang dikelilingi ujung saraf aksonal dan dendrit yang mengalami degenarasi. Neurofibrillary Tangles mencul karena adanya berkas padat pasangan-pasangan heliks abnormal yang menumpuk dibadan sel neuron yang terkena. Badan sel neuron mengalami defisiensi, sehingga neuron mengalami kematian dan hilangnya komunikasi sinaps. 

7. Sistem klasifikasi yang berdasarkan karakter dan ciri ciri baik secara morfologi maupun anatomi yang dikelompokkan menjadi satu untuk memudahkan dalam identifikasi suatu hewan. Semakin banyak kesamaan karakter dan gen maka semakin dekat kekerabatannya. a. Marka kesamaan morfologi dan anatomi Keuntungan : lebih mudah, lebih praktis dan mudah di baca Kerugian : tidak akurat, mudah berubah b. Marka gen dan molekuler Keuntungan : lebih valid Kerugian : memerlukan biaya mahal dan membutuhkan waktu yang lama