A.
TUJUAN
Ø Menentukan
tempat terjadinya mitosis.
Ø Menunjukkan
bahwa mitosis terjadi melalui beberapa tahap.
B.
DASAR
TEORI
Pertumbuhan organisme lazimnya disertai dengan
pertambahan jumlah selnya. Oleh karena itu organisme yang bersel banyakterdapat
jaringan-jaringan muda yang sel-selnya bersifat embrional sehingga dapat
berkemnang biak. Pada tumbuhan bagian tersebut disebut titik tumbuh yang
terdapat pada ujung tunas yang masih muda, ujung akar dan lingkaran cambium
pada batang dan akar tumbuh-tumbuhan biji belah. Titik tumbuh disebut jaringan
meristem. Pada umumnya sel-sel pada jaringan melakukan pembelahan sel melalui
dua tahap yaitu mitosis atau kariokinesis dan tahap sitokinesis. Pada mitosis
terjadi perubahan struktur dari selnya yang dikendalikan oleh
gelendong-gelendong pembelahan sehinngga akhirnya inti membelah menjadi dua
inti sel. Pembelahan ini disertai dengan
pembentukan sekat sitoplasma sehingga sel membelah jadi dua.
C.
ALAT
DAN BAHAN
Ø Akar
bawang
Ø Zat
warna asetokarmin
Ø Kaca
arloji
Ø Lampu
spiritus
Ø Pisau
silet
Ø Objek
glass dan cover glass
Ø Mikroskop
Ø Pensil
bulat
Ø Kertas
hisap
D.
Cara
Kerja
Ø Mempersiapkan
akar bawang.
1. Lakukan
penanaman di rumah 3-4 hari sebelum kegiatan praktikum.
2. Ambil
bawang bersihkan subangnya, tusuklahbagian atas suing dengan lidi dan letakkan
di atas permukaan air pada gelas atau bejana dimana lidi yang ditusukkan tadi
berfungsi sebagai penopang.
3. Akan
lebih cepat tumbuh bila diletakkan di tempat gelap.
Ø Membuat
preparat/sediaan
1. Potonglah
akar-akar bawang dan rendamlah dalam asetokarmin dalam kaca arloji.
2. Panaskan
kaca arloji yang berisi rendaman akar bawang tadihati-hati, sehingga zat warna
akan meresap ke dalam sel-sel akar.
3. Angkatlah
sebelum warna larutan asetokarmin mendidih.
4. Potonglah
bagian ujung akar yang paling menyerap zat warna dengan pisau silet.
5. Letakkan
potongan akar itu ke dalam setitik larutan asetokarmin segar di atas kaca objek
(satu potong saja), dan cercahkan potongan akar itu dengan pisau silet.
6. Tutuplah
dengan kaca penutup, kemudian tekanlah kaca penutup tersebut dengan
menggulungkan pensil bulat di atas kaca pentup. Lakukan dengan hati-hati
usahakan setipis mungkin.
Ø Memeriksa
preparat
1. Perikasalah
preparat , perhatikan dengan cermat sel-sel yang terserak merata, bila anda
dapat mengamati sel-sel dengan inti yang lebih jelas, sel-sel itu dalam keadaan
interfase.
2. Bila
anda menjumpai sel-sel dimana selaput
inti sel mulai lenyap dan tampak benang-benang kromosom tersebar dalam
sitoplasma, keadaan profase.
3. Carilah
sel-sel yang kromosomnya sedang berhadap-hadapan di tengah se. ini
menunjukkan tahap metaphase.
4. Carilah
sel-sel lain yang kromosomnyasedang menjauh dari bidang pembelahan sel. Sel
sedang dalam tahap anaphase.
5. Carilah
sel yang inti selnya telah terbagi dua dan masing-masing terdapat di dekat
kutub sel. Sel dalam tahap Telofase. Pada beberapa sel ditengah-tengah
gelendong pembelahan terjadi penebalan untuk membentuk sekat sel yang baru. Sel
tersebut menunjukkan tahap sitokinesis dan selanjutnya akan terbentuk sel baru.
A.
PEMBAHASAN
Mitosis merupakan proses pembelahan aseksual sel,
pembelahan ini dilakukan dengan satu sel
menghasilkan dua sel anakan yang dihasilkan dari pembagian nucleus sel
yang melakukan mitosis. Organisme multiseluler terbentuk dari fertilisasi telur
yakni gamet betina dibuahi oleh gamet jantan akan menghasilkan zygot diploid
(2n). Kemudian dilanjutkan dengan pembelahan sel yang membelah terus menerus, contohnya
pada pembentukan jaringan epitel pada kulit dan pembelahan sel darah merah
(eritrosit).
Sebelum terjadi mitosis, DNA sel
berduplikasi sehingga masing-masing sel anakan mengandung informasi gen yang
sama dengan sel induk. Mekanisme mitosis dapat dilihat dari beberapa tahapan
pembelahan informasi gen yang diturunkan berupa kromosom yang akan
bertransfomasi menjadi nucleus dari masing-masing sel anakan.
Proses pembelahan mitosis dibagi menjadi 4 fase.
Pada setiap fasenya menunjukkan pertumbuhan morfologi kromosom dan pergerakkan
kromosom.
Berikut
adalah 4 fase dari pembelahan mitosis:
1.
Interfase
Sel siap untuk
membelah namun belum memperlihatkan kegiatan membelah. Inti sel nampak keruh,
lambat laun nampak benang-benang kromatin yang halus.
2.
Profase
Benang-benang
kromatin makin menjadi pendek. Sehingga menjadi tebal. Terbentuklah kromosom
lalu membelah memanjang dan anakan kromosom ini dinamakan kromatid. Dinding
inti mulai menghilang. Sentriol membelah. Pada proses awal, kromosom mulai tampak lebih pendek serta
menebal. Pada sel hewan, sentriol membelah dan masing-masing bergerak ke kutub
yang berlawanan pada nukleus. Profase merupakan tahap paling lama dalam
mitosis.
3. Metaphase
Metaphase merupakan tahap yang
singkat dalam mitosis. Pada tahap-tahap ini, kromosom bergerak ke bidang
akuator benang spindel (bidang pembelahan). Kromosom terikat pada benang
spindel melalui sntromer.
Kromosom terletak di bidang ekuator dengan tujuan agar
pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan kepada sel anakan yang baru
benar-benar rata dan sama jumlahnya
4. Anaphase
Sentromer
membelah dan benang spindel
memendek kemudian kedua
buah kromatid memisahkan diri dan bergerak menuju ke kutub sel yang berlawanan.
Tiap kromatid hasil pembelahan itu memilki sifat dan keturunan yang sama.. Mulai saat ini
kromatid-kromatid ini berlaku sebagai kromosom baru. Tahap anafase menghasilkan salinan
kromosom berpasangan.
5. Telofase
Di tiap kutub
sel terbentuk stel kromosom yang identik. Serabut gelendong inti lenyap dan
dinding inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi menjadi dua bagian (sitokinesis).
Pada sel hewan sitokinesis ditandai dengan melengkungnya sel ke dalam, sedang
pada sel tumbuhan karena selnya berdinding, maka sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding sel di tengah-tengah sel.
A.
MASALAH
1.
Dimanakah
tempat terjadinya mitosis pada tumbuhan?
( Di ujung akar dan
ujung batang, tepatnya pada jaringan meristem tumbuhan.)
2.
Fase
apakah yang dapat ditemukan pada percobaan yang telah dilakukan? Mengapa
demikian?
( Fase profase, karena
fase ini membutuhkan waktu 15 jam setiap harinya pada setiap pembelahan mitosis)
3.
Apa
fungsi zat asetocarmin dan percobaan tersebut? Bagaimana jika digantikan dengan
zat lain? Jelaskan!
( sebagai pewarna, karena dengan zat tersebut memudahkan kkita
untuk menemukan yang dicari, zat ini mudah bercampur dan relative lebih
bersahabat dengan obyek, jika diganti dengan yang lain maka sebenarnya bisa
namun lebih baik asetocarmin juga
sebagai pengawetnya )
B.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Suryo. 2008. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
2.
Levine. . Genetics.
3.
Kimbal.John W. Biologi edisi kelima jilid 1: institute pertanian bogor
Campbell.Neil A. biologi edisi kedelapan. Jakarta .
penerbit erlangg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar