Hormon bekerja untuk melibatkan emosi saat seseorang jatuh cinta. Hormon-hormon cinta
tersebut adalah:
Adrenalin,
Hormon Pemicu
Keringat dan Pemacu Debaran Jantung
Adrenalin merupakan hormon tahap
awal bagi seseorang yang sedang jatuh cinta. Rasa cinta itu akan mengaktifkan
respon stress, yaitu dengan merangsang peningkatan kadar adrenalin dan
kortisol. Hal ini bisa memicu efek yang menarik. Tanpa disadari, seseorang yang
sedang jatuh cinta akan mengalami hal-hal
spesial yang menggetarkan jiwa.
Pheromones,
Hormon Pemicu Bau Untuk Menarik Lawan Jenis
Salah
satu penghasil hormon cinta ini adalah kelenjar apokrin (salah satu jenis kelenjar keringat). Pheromones terbentuk
dari interaksi antara penghuni area kelenjar tersebut dan substansi pheromones, sehingga terbentuk
"bau" yang khas untuk tiap individual. Kelenjar apokrin ini terdapat
di area ketiak, kelamin, mulut, kaki, dan seluruh kulit. Pheromones ini akan
aktif ketika memasuki masa dewasa.
Oksitosin,
Hormon Pemicu Rasa Bahagia dan Cemburu
Hormon
cinta ini adalah pemicu rasa bahagia dalam hubungan cinta. Rasa senang, sayang,
perhatian, dan banyak hal lain yang bisa menimbulkan kenikmatan rasa bahagia
dan nikmat adalah hasil kerja oksitosin.
Vasopressin,
Hormon Penanggungjawab Tingkat Kesetiaan
Vasopressin
terdapat pada setiap tubuh manusia, baik pria maupun wanita. Namun kadar hormon
cinta ini berbeda-beda di setiap individu. Hormon cinta ini sangat berpengaruh
terhadap keharmonisan sebuah hubungan. Ia berfungsi membuat
seseorang mempunyai rasa saling memiliki dan percaya terhadap pasangannya. Vasopressin memberikan rasa nyaman
kepada seseorang dengan pasangannya.
Dopamin,
Hormon yang Mempercantik atau Mempertampan Diri
Hormon
cinta ini bekerja untuk meningkatkan performa fisik yang seseorang untuk
mempercantik atau mempertampan diri supaya lebih menawan dan memukau pasangan.
Hormon yang dihasilkan otak tengah ini berfungsi sebagai saraf transmisi
terpenting. Neuron-neuron yang diproduksi oleh dopamin biasanya mempengaruhi
persepsi seseorang terhadap keadaan sekitar dan memciptakan perasaan seksi.
Perasaan seperti ini secara tidak sadar akan menjadikan seseorang berpenampilan menarik. Otak akan memerintah
tubuh untuk berdandan menjadi lebih menawan dan mempesona.
Neuropinephrine,
Hormon Pemicu Semangat dan Gembira
Hormon
cinta ini diyakini bisa membuat seseorang menjadi bersemangat saat sedang jatuh
cinta. Ia bisa membuat seorang pecinta menjadi lebih energik saat beraktifitas,
selalu bergembira di setiap saat, tidak pernah merasakan kesedihan serta selalu
optimis. Neuropinephrine adalah satu di antara
hormon cinta yang dihasilkan tubuh yang menyebabkan seseorang menjadi lebih ceria.
Serotonin,
Hormon Penenang
Hormon
serotonin dikenal sebagai hormon
penenang, diproduksi oleh otak tengah dan batang otak. Hormon cinta yang satu
ini punya banyak peran dalam kehidupan. Serotonin sangat berperan untuk membuat
seseorang mencapai kepuasan, meningkatkan gairah, mengatur selera makan,
pola tidur, memperbaiki suasana hati serta meningkatkan kemampuan menahan
sakit.
Endorfin,
Hormon Pengurang Rasa Sakit
Hormon
endorfin dihasilkan oleh otak dan susunan saraf tulang belakang. Hormon ini juga berperan
untuk mengurangi rasa sakit, memgatasi depresi dan menimbulkan rasa
senang. Seseorang yang berada dalam tekanan yang tinggi sangat membutuhkan keja
hormon ini. Namun, hormon ini hanya akan bekerja saat seseorang berada dalam
suasana hati yang senang dan gembira.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar