Memulai melangkah
Senja itu mendung
Namun gerimis belum
juga menyapa
Terdiam bisu ketika
petir menyambarnya
Diam tak ada suara
kota mati
Namun ramai dengan
darah yang berantakan
Ramai dengan
dasi
yang seakan akan jadi perebutan
Sayang tidak ada
yang berani bersuara
Dan menjelaskan ada
apa ini??
Mengapa ini???
Ya ! Ada yang jaya, ada yang terhina
Ada yang bersenjata, ada yang terluka.
Ada yang duduk, ada yang diduduki.
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.
tiada yang berani berucap bekam tanpa jalan
Ada yang bersenjata, ada yang terluka.
Ada yang duduk, ada yang diduduki.
Ada yang berlimpah, ada yang terkuras.
tiada yang berani berucap bekam tanpa jalan
Mendung kian
menjadi hujan deras tidak tertahan
Mencari cahaya
dalam kegelapan seakan tak ada jalan
Kini merangkak
seperti tak ada arti
Keramain semakin
menjadi
Semua hanya
berebutkan tahta dalam kegelapan
Tanpa sadarnya
seakan tiada memandang itu kepala atau
itu kaki
Mengapa terjadi ……
Sakit namun terdiam
Tersiksa tiada yang
bertanya dan semuanya diam
Mencari setitik
cahaya dalam kegelapan
Dengan arus air
yang bermuara mencoba melangkah
Merangkak dengan
setitik cahaya membebaskan semuanya
Merangkak membangunkan
setiap yang terjatoh dengan setitik cahaya
Merubah yang gelap
untuk terang yang indah
Membangun berjuta
hati yang telah mati untuk kebebasan
Membangun untuk
negeri
Untuk cahaya yang
tiada pernah mati walau derasnya hujan tetaplah
Kokoh berdiri dengan
terangnya
Untuk siapapun dan
kapanpun tanpa perbedaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar